Senin, 18 Januari 2016

Cerita ku tentang hijab

Assalamualaikum ukhti..
Hari ini aku ingin menceritakan kisah ku dengan hijab ku.

Jujur bagi ku dulu hijab adalah sesuatu yang kolot dan gak fashionable. Aku terlihat selalu serba salah jika aku ingin mengenakan hijab.Aku mengenakan hijab hanya ketika hari jum'at waktu sekolah dulu. Itupun aku mengenakannya hanya saat ada mata pelajaran dan aku bahkan sering tidak menggunakannya.

Aku sadar hijab itu penting adalah ketika aku SMK. Karena aku mencintai seseorang dan aku menganggap orang itu baik. Berdasarkan Al-Qur'an Surah An-Noor ayat 26 : "Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji ( pula dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik ( pula )."

Niat awal ku mengenakan hijab hanya karena aku ingin memantaskan diriku supaya baik agar lelaki ( yang baik ) itu dapat aku jadikan kekasih ku. Sungguh fikiran yang picik. Dengan niat yang picik itu, maka hijab ku tak sempurna. Aku hanya mengenakannya disaat saat tertentu saja. Karena niat yang kotor itu pula lah lelaki itu hingga saat ini tak pernah menjadi lebih dari seseorang yang aku kenal ( bahkan untuk menjadi teman saja tidak ).

Setelah lulus sekolah, aku langsung berkecimpung di dunia kerja. Tanpa mengenakan hijab. aku sunugguh menikmati masa itu dulu, aku dapat mengekspresikan melalui busana dan tatanan rambut ku. Aku menikmati setiap saat ketika orang-orang di sekitar ku memuji rambut indah ku atau gaya busana ku dengan rok mini atau minidress.

Sudah hampir setahun aku bekerja. Teman satu kantor ku sangat banyak memberikan aku informasi tentang agama ku yang selama ini ( 19 tahun ) tidak aku ketahui atau mungkin aku menutup mata dan telinga ku sehingga aku menolak informasi itu untuk masuk. Semakin lama kau mendengar ceramah-cermah dia tentang islam, semakin aku termotivasi utnuk tahu lebih banyak lagi. mempelajari semua yang belum pernah aku pelajari. Itu sangat mendorong aku untuk memakai hijab,tapi pada saat itu aku masih bimbang.

Hingga suatu saat aku menonton film " assalamualaikum Beijing " dan mendengar lagu Bunda Asma Nadia, sekali lagi hati ini seperti teroyak ingin berontak tapi masih seperti ada tali yang menahannya.

" Assalamualaikum kekasih hati. Assalamualaikum pendamping diri.. tak pernah kubayangkan aku terbangkan genggaman mengobati luka di jiwa. Assalamualaikum cinta sejati. " sebait lirik dari Bunda Asma Nadia yang sekali lagi membuat CINTA menjadi alasan aku ingin mengenakan hijab. Tetapi bukan cinta seperti dulu. Cinta saat ini adalah cinta yang sangat dalam untuk Rasul dan Tuhanku. Aku ingiin benar-benar dekat dengan mereka. Aku ingin bersama mereka. Lagu ini menjadi favorit ku bahkan hingga saat ini.

Akhirnya seminggu sebelum aku masuk kuliah ( aku kuliah sambil bekerja ) aku putuskan untuk memakai hijab. Memakai hijab bukan karena ingin mendekati seorang lelaki, tetapi memakai hijab karena ingin dekat dengan Allah dan Rasul nya.

Akhirnya aku memakai hijab ketika kuliah, tetapi tidak untuk bekerja. Aku bekerja di perusahaan dengan mayoritas beragama Kristian dan Cina. Yang memakai hijab hanya sedikir, dan dengan posisi ku sebagai Receptionis membuat ku susah untuk mengenakannya. Banyak yang bilang aku harus bekerja hingga 2 atau 3 tahun dahulu baru aku diperbolehkan mengenakannya. Aku sangat membutuhkan sebuah pekerjaan terlebih aku sekarang harus membayar biaya kuliah ku sendiri.

Selama satu semester aku menahannya, menjalani dua kehidupan yang berbeda. Aku tidak memakai hijab ketika bekerja dan memakai hijab ketika kuliah dan bermain. Ini semakin membuat hatiku tak tenang. Aku ingin mencari pekerjaan baru yang mendukung ku memakai hijab dan menerima identitas ku sebagai muslimah.. Aku utarakan niat hati ku kepada orang tua ku tetapi mereka tidak mendukungku, Mereka tidak pedulikan alasanku yang ingin mencari pekerjaan baru agar aku dapat berhijab. Ini membuat ku sangat sedih, bagaimana bisa orang tua ku tidak mendukungku seperti ini ? akhirnya aku mantapakan hati ku mencari pekerjaan baru dari situs ke situs lain, dari satu perusahaan ke perusahaan lain, sembari aku berdo'a kepada Allah untuk melancarkan usaha ku. Tapi tetap saja begitu susah mencari pekerjaan di jakarta dengan kualifikasi ku yang kurang kemana-mana.
Aku menangis karena aku sudah tidak sanggup harus bermain petak umpet terus dengan teman atasan ku di kantor ketika aku memakai hijab. Orang tua ku tidak juga mendukung ku, dan Allah belum memberikan ku kesempatan. Tapi aku terus berusaha dan berdo'a. Entah sudah berapa puluh perusahaan yang aku lamar, tapi memang kesempatan itu belum ada untukku.

Selama dua semester ( 1 tahun setengah bekerja ) aku menjalani dua kehidupan yang berbeda. Hingga suatu hari di awal tahun 2016, entah aku dapat kekuatan darimana. Aku sangat yakin pada saat itu, aku sangat mantap pada keputusanku, belum pernah selama ini aku merasakan tekanan yang hebat ini. Dengan teguh aku utarakan niat hati ku memakai hijab kepada atasan ku, aku juga meminta do'a dari sahabat sahabat tercinta ku ( InsyaAllah sahabat till Jannah ) agar niat ku ini diterima oleh atasan ku.

Dan Alhamdulillah atasan ku menerimanya dengan baik tanpa banyak bertanya. Tanpa fikir panjang lagi esoknya aku sudah mulai berhijab dan insyaAllah hijab ku ini selama lamanya. Lalu kalau seperti itu kenapa aku harus takut dari dulu? aku takut ditolak dan dikecewa. Terlalu banyak orang yang memustahilkan, padahal jika Allah telah bekehendak maka jadilah. Terus dengan lamaran lamaran pekerjaan yang sudah aku sebar kemana mana tapi tidak ada panggilan satupun, kenapa? Percayalah teman, aku baru menyadariya ketika hari pertama ku mengenakan hijab di lingkungan kantor. Allah ingin aku tetap bekerja di sini, sama seperti kedua orang tua yang tidak mengizinkan aku pindah atau berhenti karena susah mencari pekerjaan baru dan pekerjaan ini yang terbaik, aku dapat belajat di sela sela tugas tugas kantor ku.

SubhanAllah.. Inget Allah mengabulkan permintaan hamba nya dengan tiga cara :
1. Ya. akan dikabulkan sesuai permintaan
2. Ya. tapi bukan sekarang, Allah akan mengabulkan pada waktu yang indah
3. Tidak. karena itu buruk untukmu, dan Allah akan memberikan yang lebih baik untukmu.

SubhanAllah.. Ini sungguh karunia mu yang sangat indah. Tiada hal lain yang lebih indah, aku dapat menutupi aurat ku dengan ridha mu yaa Rabb.
Untuk teman-teman ku, saudara-saudaraku, jangan pernah berputus asa dan menyerah jika memang hal itu adalah hal yang mengajarkan atau mengarah pada kebaikan yang sesuai agama. Inget Allah selalu bersama hamba-hambanya. Semoga yang saat ini belum memakai hijab, Allah berikan kesempatan dan karunia agar hati nya dapat terbuka untuk selalu mematuhi perintahnya.

Terima kasih sudah mendengarkan cerita hati ku yang aku bagikan kepada kalian.
Wassalamualaikum.
 
CURAHAN HATI Blogger Template by Ipietoon Blogger Template